MAKAM PENDIRI DESA
Bung Karno bersemboyan JAS MERAH, yang berarti " Jangan Sekali - Kali Meninggalkan Sejarah ". Semboyan JAS MERAH mengajak masyarakat Indonesia untuk mengingat dan menghargai jasa para pahlawan yang telah berjuang merebut Kemerdekaan.
Pemerintah Desa Bogem dalam perjalanannya juga tidak melupakan sejarahnya. Bahwa Desa Bogem didirikan oleh Eyang Surotruno ( Raden Bengkalis Cokro Kusumo ). Menurut cerita para sesepuh desa, Eyang Surotruno memimpin desa Bogem selama 13 tahun mulai tahun 1839 s.d 1851. Beliau meninggal dan dimakamkan di Pemakaman Umum Desa Bogem yang terletak di RT 2 RW 1, bersebelahan dengan makam istrinya Nyai Supeni.
Dalam masa kepemimpinannya, penduduk desa hidup damai, rukun. Penduduk desa juga sebagai orang yang mempercayai kepercayaan terhadap sang Pencipta, menyakini Punden sebagai sarana peribadatan kepada Yang Maha Kuasa. Maka di desa Bogem sampai sekarang masih berdiri Punden. Punden tersebut diberi nama " Setono".